Setting gitar Listrikmu Sendiri | Semangk@9


Berhubung kemarin saya habis dapet gitar baru, pumpung lagi seneng senengnya hari ini saya akan buat postingan tentang gitar terutama gitar listrik. Gitar Listrik mempunyai bagian yang berbeda dari gitar akustik, bagi yang masih bingung bagiannya serta cara settingnya berikut akan saya bagikan caranya




Untuk meningkatkan performa gitar ini akan saya Hacking di beberapa bagian.
  • Setting Truss Rod
Truss Rod adalah sebilah besi panjang yang ditanam didalam neck gitar, untuk mengatur agak neck gitar tetap pada keadaan lurus, tidak melengkung cembung, ataupun cekung (lihat gambar)
Walaupun biasanya gitar keluaran baru dari pabrikan neck ini sudah di set, namun tak ada salahnya anda melakukan cek untuk mengetahui bengkok atau tidaknya neck gitar anda. Coba anda tekan salah satu senar hingga menyentuh Fret yang paling dekat dengan Pickups.
idealnya bila neck gitar anda lurus maka senar tadi menempel pada mayoritas fret kecuali fret yang terletak di dekat-dekat Nutskarena memang posisi nuts ini berada lebih tinggi dari fret. Apabila Senar yang anda tekan tadi tidak menempel di mayoritas fret maka kemungkinan Nect anda mengalami bengkok. Bengkok pada neck dapat anda atasi dengan cara memutar Truss Rod yang berada di bagian HeadStrokemenggunakan kunci L.
Apabila Neck Gitar anda agak cekung maka kencangkanlah Truss Rod dengan cara memutarkan menggunakan kunci L ke arah seperti anda mengencangkan sebuah sekrup. Sebaliknya apabila Neck Gitar anda  Cembung maka Kendorkan Truss Rod seperti anda mengendorkan sebuah baut.
  • Setting Action Senar
Mensetting action senar, maksudnya mengatur jarak antara senar dengan permukaan kayu pada fretboard neck. Idealnya Semakin rendah jarak senar dengan fretboardmaka akan semakin ringan untuk dimainkan. Tapi hati hati, terlalu rendah bisa menyebabkan fretbuzz!. Mengubah action senar berarti juga mengubah tinggi rendahbridge, karena tinggi rendah bridge juga mempengaruhi tinggi rendahnya senar. maka untuk men’set action ini, satu satunya cara adalah melalui bridge dan Merendahkan ketinggian Tremollo. Sebelum men-setting Bridge dan Tremollopastikan anda mengendorkan Pengunci Senar pada Nuts seperti gambar Berikut :
Berikut ini adalah gambar di bagian bridge manakah yang harus diputar putar untuk mengatur tinggi rendahnya (lihat gambar).
Karena Gitar yang saya Hacking menggunakan Tremolo maka saya juga atur agar tremolo tidak terlalu mengangkat keatas dengan cara membuka penutup yang berada di bagian belakang gitar, dan mengencangkang kedua baut penyangga per seperti gambar berikut.
. . 
Setelah anda melakukan hacking untuk action senar di harapkan jarak antara senar dan Fretboard anda akan semakin rendah sehingga anda senar-senar tersebut tidak terasa berat untuk ditekan.
  • Tinggi Pickup
Ketinggian pickup juga harus diatur, jangan sampai terlalu dekat dengan senar, jangan juga terlalu jauh. Terlalu jauh dari senar akan menyebabkan gain berkurang. Sedangkan semakin Dekat Pickup dengan senar, semakin hebat gain yang dihasilkan! Tetapi jangan terlalu dekat, bisa menyebabkan senar menyentuh magnet pole pieces dari pickup dan mengeluarkan suara yang tidak diinginkan, serta dapat mengganggu permainan picking anda. Ketinggian pickup dapat diatur hanya dengan memutar kedua skrup yang ada pada pinggir masing2 pickup.
 . .
  • Setting Intonasi
Bagaimana caranya mengetahui gitar anda sudah memiliki intonasi yang baik? cobalah dengan sebuah tuner. Bunyikan salah satu senar tanpa ditekan (misalkan senar satu yang bernada E), Lalu tekanlah di fret 12 dan bunyikan lagi. Apabila Nada’nya juga tepat E, maka intonasi gitar anda sudah OK! Tetapi apabila lebih rendah sedikit dari E, maka majukan saddle bridge kearah pickup. Saddle adalah tempat tumpuan senar di bridge. Dan apabila lebih tinggi sedikit dari E, maka mundurkan saddle bridge ke lawan arah pickup, lakukan juga terhadap semua senar, sampai semuanya memiliki intonasi yang baik.
  • Tunning Ulang Gitar Anda
Setelah Semua bagian Di hack dengan optimal, sekarang silahkan anda tuning (Stem) Ulang gitar anda Dengan memutar Tuning Machine dan Sebaiknya anda Gunakan Perangkat Tunner.
 . .
Setelah Di Hack Ternyata menaikkan Performa Gitarku, Waaahh… Suaranya jadi Garang Sekali Seperti Harimau yang menyalak-nyalak siap untuk menerkam he..he..he.. Selanjutnya mungkin saya akan mengganti Pickups saya dengan yang lebih sensitif sehingga lengkingannya terasa tajam, Adakah teman-teman yang bisa membantu saya untuk merekomendasikan Pickups apa yang haru saya gunakan…..?
Semoga Membantu

Materi KKPI Topologi Jaringan | Semangk@9

TOPOLOGI JARINGAN

Pengertian topologi jaringan komputer adalah suatu cara atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi. Dan setiap macam topologi jaringan komputer akan berbeda dari segi kecepatan pengiriman data, biaya pembuatan, serta kemudahan dalam proses maintenance nya. Dan juga setiap jenis topologi jaringan komputermemiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. ada banyak macam topologi seperti topologi ring, star, bus, mesh, dan tree yang akan dibahas di blog ini.

Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi Ring
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address dia.
topologi jaringan komputer
  • Kelebihan dari topologi jaringan komputer ring adalah pada kemudahan dalam proses pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel lan yang sedikit sehingga akan menghemat biaya.
  • Kekurangan paling fatal dari topologi ini adalah, jika salah satu komputer ataupun kabel nya bermasalah, maka pengiriman data akan terganggu bahkan error.

    2. Topologi Bus
    Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan  menggunakan cuma satu kabel coaxial dan setiap komputer terhubung ke kabel menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator.

    topologi jaringan komputer
    • Kelebihan dari bus hampir sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak banyak dan menghemat biaya pemasangan.
    • Kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah pada satu komputer bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan untuk topologi ini sangat sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya antrian data, dan jika jaraknya terlalu jauh harus menggunakan repeater.

    3. Topologi Star
    Topologi ini membentuk seperti bintang karena semua komputer di hubungkan ke sebuah hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu lintas data, jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4, data akan dikirim ke switch dan langsung di kirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lain.Topologi jaringan komputer inilah yang paling banyak digunakan sekarang karena kelebihannya lebih banyak.

    topologi jaringan komputer
    • Kelebihan topologi ini adalah sangat mudah mendeteksi komputer mana yang mengalami gangguan, mudah untuk melakukan penambahan atau pengurangan komputer tanpa mengganggu yang lain, serta tingkat keamanan sebuah data lebih tinggi, .
    • Kekurangannya topologi jaringan komputer ini adalah, memerlukan biaya yang tinggi untuk pemasangan, karena membutuhkan kabel yang banyak serta switch/hub, dan kestabilan jaringan sangat tergantung pada terminal pusat, sehingga jika switch/hub mengalami gangguan, maka seluruh jaringan akan terganggu.

    4. Topologi Mesh
    Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringannya menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung mencapai komputer tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.

    pengertian topologi jaringan komputer
    • Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.
    • Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.

     5. Topologi Tree
    Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah.

    macam jenis topologi jaringan komputer
    • Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
    • Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga.

    Sumber : adalahcara

    Materi Akuntansi SMK Kelas XII | Semangk@9

    AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR#1


    Karakteristik Perusahaan Manufaktur

    Perusahaan manufaktur (manufacturing firm) adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut. Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Kegiatan ini sering disebut proses produksi. Kegiatan produksi, apabila digambarkan akan nampak seperti di bawah ini:
    Berkas:Purno218.jpg
    Bidang akuntansi yang menangani masalah produksi disebut akuntansi biaya (cost accounting). Tujuannya, menetapkan beban pokok produksi barang jadi. Bab ini akan membahas sesuai ruang lingkup yang telah disebutkan, yakni penetapan beban pokok produksi. Titik berat pembahasan masih diletakkan pada pengenalan terhadap proses akuntansi dan laporan khusus untuk perusahaan manufaktur.

    Masalah Khusus Perusahaan Manufaktur

    Dibandingkan dengan perusahaan dagang, masalah khusus dalam akuntansi perusahaan manufaktur adalah persediaan, biaya pabrikasi (manufacturing costs), biaya produksi dan beban pokok produksi.


    Persediaan (Inventory)

    Berdasarkan perusahaan dagang, dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga macam, yakni:
    1. Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
    2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
    3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)

    Persediaan bahan baku melaporkan harga pokok bahan baku yang ada pada tanggal neraca. Bahan baku adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi. 
    Persediaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku dan biaya-biaya manufaktur lain yang telah terjadi untuk memproduksi barang yang belum selesai. Untuk menyelesaikannya masih diperlukan tambahan biaya. 
    Persediaan barang jadi terdiri dari total biaya pabrik untuk barang-barang yang telah selesai diproduksi, tetapi belum dijual. Sebuah perusahaan manufaktur dengan demikian harus menyediakan tiga perkiraan untuk persediaan.

    Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)

    Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur selama suatu periode disebut biaya manufaktur (manufacturing cost), atau lebih dikenal dengan biaya pabrik. Biaya ini digunakan untuk menyelesaikan barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan sebagian di akhir periode. Pada dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan menjadi:
    a. Biaya bahan baku (raw materials cost) 
    yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok.
    b. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) 
    adalah biaya untuk tenga kerja yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).
    c. Biaya overhead pabrik (overhead cost) 
    adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan tenga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan.
    Contoh biaya overhead pabrik adalah:
    (1) bahan pembantu (kadangkadang disebut: bahan tidak langsung (indirect materials) misalnya perlengkapan pabrik (mur, baut dan pelitur dalam perusahaan mebel);
    (2) tenga kerja tidak langsung (indirect labor) yaitu tenaga kerja yang pekerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji mandor;
    (3) pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair);
    (4) listrik, air telepon dan lainlain.


    Biaya Produksi (Production Cost) dan Biaya Periode (Period Cost)

    Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya pabrikasi (manufacturing cost), kemudian dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir. Biaya pabrikasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Tiga komponen biaya yang terdapat dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya overhead adalah semua biaya pabrikasi (semua biaya yang terkait dengan proses produksi) yang bersifat tidak langsung, termasuk biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir periode. Biaya overhead ini  seringkali tidak dapat diatribusikan/dilekatkan pada masing-masing unit produk yang dikerjakan secara spesifik. Karena biaya ini biasanya dinikmati bersama selama proses produksi berlangsung. Dalam situasi tertentu dapat pula disebut sebagai biaya bersama (common cost). Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung sering pula disebut sebagai biaya utama (prime cost), yaitu biaya yang merupakan komponen utama dari produk yang dibuat dan dapat dengan mudah diatribusikan pada masing-masing unit produk yang dikerjakan atau dibuat. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead sering pula disebut sebagai biaya konversi (conversion cost), yaitu biaya yang dikeluarkan atau terjadi sehingga bahan baku dapat diubah menjadi produk jadi.
    Kelompok biaya lain selain biaya produksi adalah biaya periode (period cost), yaitu biaya nonpabrikasi yang dikeluarkan atau terjadi selama periode berjalan dalam rangka operasional perusahaan. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni beban penjualan atau pemasaran dan beban-beban administratif. Klasifikasi biaya yang berbeda-beda ini dilakukan agar dapat mengukur kinerja atau prestasi masing-masing bagian secara lebih fair. Kata lainnya adalah, alokasi yang tepat akan dapat meningkatkan pertanggungjawaban masingmasing bagian. Sehingga sebuah beban, bisa jadi teralokasikan ke dalam pos-pos yang berbeda walaupun jenisnya sama. Beban depresiasi komputer, misalnya, bisa jadi merupakan kelompok biaya overhead, jika komputer tersebut berada di atau dipergunakan untuk kegiatan oleh departemen produksi. Mungkin juga merupakan beban pemasaran/penjualan jika komputer tersebut dimanfaatkan oleh bagian tersebut. Atau boleh jadi pula beban depresiasi komputer tersebut merupakan kelompok beban adminstratif jika komputernya digunakan oleh bagian kantor atau administrasi. Oleh karena itulah kita harus dapat mengklasifikasikan setiap beban ke dalam kelompok biaya yang tepat karena berdasarkan laporan tersebut kinerja suatu bagian/seseorang akan diukur. 

    Beban pokok produksi (Cost of Goods Manufactured)

    Biaya barang yang telah diselesaikan selama suatu periode disebut beban pokok produksi barang selesai (cost of goods manufactured) atau disingkat dengan beban pokok produksi. Harga pokok ini terdiri dari biaya pabrik ditambah persediaan dalam proses awal periode dikurangi persediaan dalam proses akhir periode. Beban pokok produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga produksi (cost of goods manufactured statement). Laporan ini merupakan bagian dari beban pokok penjualan (cost of goods sold).
    Akuntansi Perusahaan Manufaktur
    Seperti telah dijelaskan, siklus akuntansi meliputi tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:
    Tahap pencatatan
    1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
    2. Pencatatan dalam jurnal
    3. Pemindahanbukuan ( posting ) ke buku besar
    Tahap pengikhtisaran
    4. Pembuatan neraca saldo
    5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyelesaian
    6. Penyusunan laporan keuangan
    7. Pembuatan jurnal penutup
    8. Pembuatan neraca saldo penutup
    9. Pembuatan jurnal balik

    Bab ini tidak akan membahas tahap demi tahap siklus tersebut.
    Pembahasan perusahaan manufaktur di sini lebih pada menguraikan tahap-tahap tersebut secara garis besar saja. Penekanan diberikan pada proses akuntansi untuk masing-masing akun/rekening/perkiraan perusahaan manufaktur (ketiga istilah ini dipakai seluruhnya, secara bergantian, sepanjang pembahasan dalam buku ini untuk menunjukkan bahwa ketiganya merupakan istilah yang lazim dipakai sehari-hari dalam praktik pada DU/DI). Namun demikian, tetap diharapkan bahwa pemaparan berikut ini telah mencakup semua pemahaman minimal yang diperlukan untuk dapat menjalankan proses akuntansi pada sebuah perusahaan manufaktur.

    Bahan Baku (Raw Materials)

    Pembelian bahan baku, seperti halnya perusahaan dagang, dicatat dalam buku pembelian (untuk pembelian kredit) dan buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai). Pembayaran hutang yang bersangkutan dicatat dalam buku pengeluaran kas. Di buku besar, pembelian bahan baku dicatat dalam rekening pembelian dan rekening-rekening lain yang berhubungan, misalnya potongan pembelian serta pembelian retur dan pengurangan harga. Pengeluaran bahan baku dari gudang untuk produksi tidak dicatat.
    Jadi, seperti dalam perusahaan dagang, perkiraan persediaan bahan baku hanya digunakan untuk menampung ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode. Jurnal penyesuaian dibuat untuk nilai persediaan yang ada di awal dan akhir periode. Sementara itu, nilai persediaan ditentukan dengan mengadakan penghitungan fisik. Jurnal penyesuaian untuk persediaan (awal dan akhir) dilakukan terhadap rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

    Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

    Pembayaran gaji kepada tenaga kerja langsung dicatat dalam buku pengeluaran kas. Dalam buku perlu disediakan perkiraan tersendiri untuk biaya buruh langsung. Pada akhir periode dibuatkan jurnal penyesuaian untuk upah yang masih belum saatnya dibayar. Pembebanan biaya buruh langsung dilakukan dengan mambuat jurnal penutup ke rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

    Biaya Overhead Pabrik (Overhead)

    Biaya ini terdiri dari berbagai jenis, misalnya: bahan pembantu, tenga keja tidak langsung, gaji, listrik, telepon, perlengkapan pabrik, pemeliharaan dan perbaikan, asuransi, penyusutan bangunan pabrik, penyusutan mesin-mesin pabrik, penyusutan kendaraan pabrik, penyusutan peralatan pabrik dan lain-lain. Untuk tiap-tiap jenis biaya dapat dibuatkan rekening tersendiri di buku besar. Atau, kalau ingin lebih sederhana, dalam buku besar hanya disediakan satu rekening saja yaitu biaya overhead pabrik sebagai rekening induk (sesungguhnya). Rincian biaya overhead pabrik ke dalam tiap-tiap jenis biaya dicatat dalam buku tambahan. Pembelian biaya overhead pabrik, misalnya pembelian bahan pembantu, dicatat dalam buku pembelian. Pembayarannya, dicatat dalam buku pengeluaran kas. Pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam produksi dilakukan dengan membuat jurnal penutup atas rekening yang bersangkutan. Rekening lawanya adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.

    Persediaan dalam Proses ( Work in Process Inventory )

    Proses produksi adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus. Sementara itu, akuntansi harus melaporkan informasi keuangan secara berkala. Akibatnya, pada saat laporan keuangan harus dibuat, terdapat kemungkinan adanya sebagian barang yang belum selesai diproses. Walaupun demikian, biaya yang telah terjadi untuk barang itu, tetap harus dilaporkan. Inilah yang dicantumkan sebagai persediaan dalam proses. Untuk memperoleh beban pokok produksi barang yang telah selesai, biaya pabrik ditambah dengan nilai persediaan dalam proses di awal periode dan dikurangi dengan nilai persediaan dalam proses di akhir periode.
    Pesediaan dalam proses, baik di awal maupun akhir periode diperoleh dengan jalan melakukan penghitungan phisik. Untuk sementara, jangan diperhatikan dahulu bagaimana menghitung nilai persediaan dalam proses. Yang perlu diketahui adalah bahwa nila ini terdiri dari biaya bahan baku, buruh langsung dan biaya pabrikase yang telah terjadi sampai dengan saat dilaporkan. Untuk mencatat nilai persediaan dalam proses, dibuatkan rekening yang diberi nama: “Persediaan dalam Proses”. Pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian untuk menghilangkan persediaan dalam proses awal dan membebankannya ke proses produksi. Sementara itu, jurnal penyesuaian lain untuk menimbulkan persediaan dalam proses yang ada pada akhir periode. Rekening lawan yang digunakan dalam jurnal penyesuaian tersebut adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.
    Di bawah ini (pada halaman berikut) diberikan ilustrasi tentang alur pembebanan biaya ke dalam proses produksi hingga pengakuan beban pokok penjualan. Alur ini digambarkan dalam bentuk hubungan di antara buku besar perkiraan-perkiraan yang terkait dengan proses produksi dalam sebuah perusahaan manufaktur. Kita dapat melihat di situ, apa saja perkiraan yang terkait dan harus dibuatkan jurnalnya selama proses produksi berlangsung, dan kapan masing-masing perkiraan tersebut harus didebitkan atau dikreditkan. Tentu saja, ilustrasi tersebut menggambarkan pencatatan yang harus dibuat ketika perusahaan menerapkan metode perpetual untuk persediaannya.









    AKUNTANSI
    UNTUK PERUSAHAAN PENGOLAHAN / MANUFAKTUR#2

     Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.

     Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :
     Persediaan Bahan Baku
     Persediaan Barang Dalam Proses
     Persediaan Barang Jadi
    Laporan Keuangan
    Laporan Keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.
    Neraca
    Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

    Perusahaan Dagang
    Neraca sebagian
    31 Desember 2010

    Perusahaan Manufaktur
    Neraca sebagian
    31 Desember 2010
    Aktiva Lancar:


    Aktiva Lancar:


    Kas
    Rp   1.000

    Kas

    Rp  1.200
    Piutang (bersih)
        13.000

    Piutang (bersih)

    4.000
    Persediaan Barang Dagangan
    9.000

    Persediaan:


    Sewa Dibayar di Muka
       2.900

    Barang Jadi
    Rp 15.000


    25.900

    Barang Dalam Proses
    18.000




    Bahan Baku
    9.000






    42.000



    Sewa Dibayar di Muka

    1.600





    48.800
    Laporan Rugi-Laba
    Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:




    Perusahaan Dagang
    Laporan Rugi-Laba sebagian
    Periode Tahun 2010
    Harga Pokok Penjualan:

    Persediaan Barang Dagangan 1 Januari …………
    Rp    10.000
    (+) Pembelian Bersih …………………..……………
    99.250
    Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………
    Rp  109.250
    (-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember …
    9.000
    Harga Pokok Penjualan …………………………….
    Rp  100.250




    Perusahaan Manufaktur
    Laporan Rugi-Laba sebagian
    Periode Tahun 2010
    Harga Pokok Penjualan:

    Persediaan Barang Jadi 1 Januari ………………….
    Rp    12.000
    (+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) ……………
    688.000
    Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………….
    Rp  700.000
    (-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….
    15.000
    Harga Pokok Penjualan
    Rp  685.000



    Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:

    Perusahaan Dagang:
























      Persediaan Barang      +     Pembelian       -     Persediaan Barang    =    Harga Pokok
        Dagangan (Awal)                            Bersih                    Dagangan (Akhir)                Penjualan


    Perusahaan Manufaktur:
      Persediaan Barang      +   Harga Pokok    -     Persediaan Barang     =    Harga Pokok
             Jadi (Awal)                       Produksi                     Jadi (Akhir)                     Penjualan




    HARGA POKOK PRODUKSI
    Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.

    Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
     Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
     Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
     Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
    Biaya Bahan Baku
      Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.
       Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.
       Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.

    Biaya Tenaga Kerja Langsung

      Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.
      Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.

    Biaya Overhead Pabrik

      Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
       Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:
      Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
     Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
      Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll



    SIKLUS AKUNTANSI

      Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.

       Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:

      Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.

    Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:

    Mei
    17
    Pembelian Bahan Baku
    Kas / Utang Dagang
    Rp 100.000

    Rp 100.000

    ü Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.

     Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.

      Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.

      Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkankolom untuk skedul harga pokok produksi.

      Contoh Neraca Lajur Sebagian:
    Perusahaan Manufaktur
    Neraca Lajur sebagian
    Periode tahun 2010
    Nama Rekening
    NSSD
    Harga Pokok Poduksi
    Laporan Rugi-Laba
    Neraca
    Debit
    Kredit
    Debit
    Kredit
    Debit
    Kredit
    Debit
    Kredit
    Persediaan Barang Jadi
      12.000



    12.000
       15.000
    15.000

    Persed. Barang Dlm. Proses
      10.000

      10.000
      18.000


    18.000

    Persediaan Bahan Baku
        5.000

        5.000
        9.000


      9.000

    Pembelian Bahan Baku
    100.000

    100.000





    Biaya Tenaga Kerja Lgsg.
    200.000

    200.000





    Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg.
      50.000

      50.000





    Biaya Listrik dan Air
    140.000

    140.000





    Biaya Bahan Habis Pakai
      30.000

      30.000





    Biaya Penyst. Gedung Pabrik
    120.000

    120.000





    Biaya Penyst. Mesin
      60.000

      60.000





    Biaya Pemasaran
      40.000



    40.000



    Penjualan

    1.500.000



    1.500.000



    ……….
    ………..
    715.000
      27.000




    Harga Pokok Produksi



    688.000







    715.000
    715.000





    JURNAL PENUTUP

    Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok ProduksiSaldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.



    Contoh:

    Des.
    31












    Harga Pokok Produksi
         Persediaan Barang Dalam Proses
         Persediaan Bahan Baku
         Pembelian Bahan Baku
         Biaya Tenaga Kerja Langsung
         Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
         Biaya Listrik dan Air
         Biaya Bahan Habis Pakai
         Biaya Penyusutan Gedung Pabrik
         Biaya Penyusutan Mesin
    (untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)
    Rp    715.000

    Rp     10.000
                5.000
            100.000
            200.000
              50.000
            140.000
              30.000
            120.000
              60.000

    31
    Persediaan Barang Dalam Proses
    Persediaan Bahan Baku
         Harga Pokok Produksi
    (untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)
    Rp     18.000
                9.000


    Rp      27.000

    31
    Persediaan Barang Jadi
    Penjualan
         Ikhtisar Rugi-Laba
    (untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)
    Rp      15.000
         1.500.000


    Rp 1.515.000

    31
    Ikhtisar Rugi-Laba
         Persediaan Barang Jadi
         Harga Pokok Produksi
    (untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)
    Rp   700.000

    Rp      12.000
            688.000

    31
    Ikhtisar Rugi-Laba
         Biaya Pemasaran
    (untuk menutup biaya pemasaran)
    Rp     40.000

    Rp     40.000